Kamis, 04 November 2010

TOWS VS SWOT

Oleh : Rizal Kasim (Managing Director Djongnesia)

Selama bertahun-tahun orang begitu nyaman menggunakan bentuk analisis situasional bisnis dengan menggunkan format SWOT untuk keperluan pemasaran. Hingga kini format inilah yg menjadi favorit sebagian besar kaum pemasaran termasuk saya. Namun seiring berjalan waktu ternyata saya mulai menyadari bahwa cara berpikir sebagian besar orang dalam menganalisa sesuatu dipengaruhi oleh urutan huruf dalam dalam kata SWOT. Hasilnya adalah kita cenderung memberi penekanan yang tidak semestinya pada faktor-faktor internal dan membatasi pengindentifikasian ancaman dan peluang hanya terbatas pada hal-hal yang sepadan dengan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan kata lain, karena kita memulai dengan menganalisa kekuatan perusahaan maka dalam mengidentifikasi ancaman dan juga peluang yang bisa diraih berpatokan pada kekuatan kita dan melupakan ancamana lain yg mungkin tidak terlihat karena itu tidak sepadan dengan kekuatan kita.

Alangkah baiknya jika kita merubah SWOT menjadi TOWS. Kita mengidentifikasi segala bentuk ancaman dan juga peluang di area ekternal terlebih dahulu dan pada akhirnya menganalisa kelemahan (weakness) dan (strength) kekuatan bisnis kita agar muncul daftar perbaikan terhadap segala hal internal untuk sebanding dengan tuntutan yang ada diluar. formatnya tetap sama namun urutan huruf yang berbeda akan mempengaruhi hasil identifikasi kita yang mengakibatkan tujuan perbaikan bisnisnya juga akan berbeda.

Menggunakan SWOT cenderung membuat kita menghasilkan daftar identifikasi yang berpatokan pada kekuatan perusahaan untuk melakukan tujuan perbaikan maka pada TOWS perusahaan dituntut melakukan tujuan perbaikan berdasarkan pada tuntutan dan peluang yang ada di pasar bukan berpatokan pada kekuatan perusahaan saja.

Saya mulai mencoba menggunakan TOWS akhir-akhir ini hasilnya daftar identifikasi untuk perbaikan perusahaan secara internal bisa lebih detil dan luas karena saya mengindentifikasi semua hal yg menurut saya merupakan ancaman dan juga peluang perusahaan. Setelah itu saya baru menganlisa apa kekuatan dan kelemahan perusahaan yg harus diperbaiki agar sepadan dengan tuntutan (peluang dan ancaman) yang merupakan faktor eksternal saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar